Cara Membuat Diagram Kerangka Berpikir
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang kerangka berpikir dalam proposal penelitian. Kerangka berpikir merupakan salah satu poin yang ada di dalam proposal penelitian. Kerangka berpikir dapat diartikan cara berpikir pikir peneliti dalam menyelesaikan suatu permasalahan penelitian dengan menggunakan suatu teori.
Baca juga
Baca juga
Berikut ini contoh kerangka berpikir dalam proposal penelitian.
1. Judul Penelitian
2. Poin pertama permasalahan penelitian
3. Poin kedua permasalahan penelitian
4. Poin ketiga permasalahan penelitian
5. Poin dari teori Fenomenologi Alfred Schutz
6. Poin dari teori Fenomenologi Alfred Schutz
7. Poin dari teori Fenomenologi Alfred Schutz
8. Teori Fenomenlogi Alfred Schutz
Peneliti memiliki tiga permasalahan: 1) asal-usul; 2) makna; dan 3) tujuan. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, peneliti menggunakan teori fenomenlogi Alfred Schutz yang isi teorinya diyakini dapat memecahkan permasalah di atas.
Isi teorinya adalah sebagai berikut.
1. Setiap perilaku manusia memiliki makna subjektif dan inter subjektif.
2. Setiap perilaku manusia memiliki dimensi histori ke belakang yakni asal-usul.
3. Setiap perilaku manusia memiliki dimensi histori ke depan yakni tujuan.
Berdasakan gambaran di atas, kita dapat mengambil pelajaran bahwa suatu permasalahan penelitian dapat diselesaikan dengan sebuah teori yang senada dengan permasalahan tersebut. Seperti itu lah contoh diagram kerangka berpikir pada proposal penelitian.
Bagaimana cara membuatnya?
Cara membuat kerangka berpikir tidak terlalu sulit. Kita sebagai seorang peneliti hanya membutuhkan tiga elemen terlebih dahulu. Apa tiga elemen tersebut?
1. Judul proposal penelitian
2. Permasalahan penelitian
3. Teori yang akan digunakan
Pertama, tentukan judul penelitian. Biasanya untuk menentukan suatu judul penelitian, kita sebagai seorang peneliti akan melakukan diskusi dengan dosen pembimbing akademik. Sebelum itu, kita harus mengumpulkan beberapa tema untuk diteliti dan diajukan kepada dosen pembimbing akademik.
Kedua, tentukan permasalahan penelitian. Untuk permasalahan penelitian pun seorang peneliti harus menentukannya bersama-sama dengan dosen pembimbing akademik. Layaknya menentukan judul penelitian, untuk merumuskan permasalahan penelitian pun harus disiapkan terlebih dahulu bahan yang akan dibawa kepada dosen pembimbing akademi.
Ketiga, menentukan teori yang akan digunakan di dalam penelitian. Penggunaan teori harus disesuaikan dengan permasalahan penelitian. Maka dari itu, seorang peneliti tidak bisa terlepas dari melakukan diskusi dengan dosen pembimbing akademik.
Setelah kerangka berpikir berhasil disusun, dibuatkan lah diagram kerangka beripiki baik itu berbentuk kotak-kotak dengan tanda panah maupun dengan desain lainnya. Digaram kerangka berpikir dalam penelitian akan membantu pembaca proposal untuk memahami dengan cepat cara berpikir si peneliti dalam melakukan penelitian.
Semoga bermanfaat.