Proposal dan Cara Membuat Proposal
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang cara membuat proposal. Sebelum itu, kita harus tahu dulu, apa itu proposal? Proposal secara sederhana dapat diartikan sebuah tulisan yang berisi konsep tentang suatu kegiatan.
Proposal dibuat untuk kegiatan penelitian, mengadakan sebuah acara, dan membuat sebuah usaha. Ketiganya berbeda wilayah lapangannya. Kegiatan penelitian tentunya berkaitan dengan pendidikan. Mengadakan sebuah acara berkaitan dengan organisasi. Usaha berkaitan dengan bisnis.
Lalu bagaimana cara membuat proposal dengan berbagai jenisnya. Di sini kami akan menjelaskannya berdasarkan poin-poin penyusun sebuah proposal. Mari kita simak bersama cara membuat proposal-proposal yang disebutkan di atas.
Panduan membuat proposal penelitian
1. Cover
Cover itu merupakan halaman muka. Biasanya diisi dengan judul penelitian, logo kampus, nama kampus, dan tahun. Ini berlaku bagi proposal penelitian mahasiswa. Tentunya untuk peneliti lainnya seperti peneliti mandiri atau peneliti tingkat dosen, cover-nya akan berbeda. Yang pasti adalah cover itu berisi halaman muka.
2. Latar belakang
Latar belakang merupakan hal yang sangat penting dan populer. Bukan hanya pada proposal penelitian, tapi pada proposal lainnya pun dan karya tulis lainnya memerlukan poin latar belakang ini.
Latar belakang berisikan alasan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Untuk mengisi latar belakang, mudahnya adalah dengan mengajukan pertanyaan pada diri sendiri, “apa yang melatarbelakangi anda sehingga memilih penelitian tersebut?”. Sehingga akan terurai alasan-alasannya.
Latar belakang dibuat kurang lebih tiga halaman untuk proposal penelitian skripsi. Setiap variabel-variabel dalam judul diuraikan secara singkat dan dituangkan pada latar belakang. Hemat saya untuk memepermudah menyusun latar belakang agar dibuat dalam bentuk paragraf naratif dengan susunan deduktif. Artinya uraian latar belakang disusun mulai dari keumuman sampai ke khusus.
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan susunan pertanyaan penelitian. Rumusan masalah ini seminimal-minimalnya berjumlah dua pertanyaan. Cara membuatnya tidak begitu sulit. Rumus yang dipakai biasanya beberapa pertanyaan dari 5W1H. Dalam rumusan masalah ini biasanya disusun berdasarkan teori filsafat umum tentang sesuatu yakni ontologi yang menanyakan tentang hakikat, epistimologi yang menanyakan tentang tujuan, dan aksiologi yang menanyakan tentang kegunaan.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah jawaban dari rumusan masalah. Biasanya kalimat dalam tujuan penelitian disamakan kata-katanya dengan kalimat yang ada pada rumusan masalah. Tetapi bentuk kalimat dalam tujuan penelitian tidak berbentuk pertanyaan, melainkan bentuk kalimat berita.
Misalnya dalam rumusan masalahnya ada sebuah pertanyaan “Apa yang dimaksud dengan penelitian?” Maka di dalam tujuan penelitiannya adalah sebuah kalimat berita seperti “Menjelaskan tentang pengertian penelitian.” Bentuk kalimatnya memang berbeda, tetapi sekilas, antara rumusan masalah dengan tujuan penelitian ini memiliki hubungan pertanyaan-jawaban.
5. Kegunaan Penelitian
Untuk mengisi poin ini kita harus memulainya dengan sebuah pertanyaan, “Apa kegunaan penelitian ini?” Kegunaan penelitian ini di dalamnya berisi dua poin: kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. Kegunaan teoritis ini dimaksudkan kepada kegunaan penelitian dalam memajukan ilmu pengetahuan. Sedangkan kegunaan praktis dimaksudkan kepada kegunaan penelitian untuk institusi, masyarakat, dan peneliti itu sendiri.
6. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan karya-karya ilmiah pendukung penelitian ini. Tinjauan penelitian ini dapat berisikan buku, skripsi, jurnal, tesis, artikel, dan yang lainnya. Seminimal mungkin setiap penelitian harus memiliki tiga tinjauan pustaka.
Tinjauan pustaka wajib ada dalam sebuah proposal penelitian. Gunanya adalah untuk membuktikan keorisinalan sebuah penelitian. Karena sebuah penelitian harus memiliki perbedaan dengan penelitian lainnya. Salah satu caranya dengan mencantumkan tinjauan pustaka dalam sebuah proposal penelitian.
7. Kerangka Berpikir
Karangka berpikir itu adalah proses peneliti dalam melaksanakan penelitiannya dalam bentuk konsep. Isi kerangka berpikir kurang lebih adalah bagaimana cara seorang peneliti menggunakan teori untuk membedah permasalahan dan menjawab pertanyaan penelitian. Biasanya kerangka berpikir dilengkapi dengan sebuah diagram kerangka berpikir.
8. Landasan Teori
Landasan teori berisikan sebuah teori yang digunakan untuk membedah sebuah permasalah dalam penelitian. Analoginya adalah seperti peneliti menentukan sebuah judul penelitian. Setelah judul penelitian ditentukan, selanjutnya dibuat rumusan masalahnya. Ketika judul dan rumusan masalah selesai dibuat, dicarilah sebuah teori yang dapat membedah permasalahannya.
9. Langkah-langkah Penelitian
Langkah penelitian di dalamnya berisikan 5 poin.
1) Metode penelitian
Metode penelitian menjelaskan jenis penelitian dan pendekatan
2) Tempat penelitian
Tempat penelitian berisikan tempat peneliti melakukan penelitian beserta alasan teoritis dan logis mengenai pemilihan tempat penelitian tersebut
3) Sumber data
Sumber data memiliki dua poin lagi: primer dan sekunder. Sumber data primer merupakan sumber data utama. Biasanya sumber data primer ini adalah tokoh atau orang yang berkaitan secara langsung dengan permasalahan penelitian. Sedangkan sumber data sekunder merupakan sumber data pendukung. Sumber data sekunder ini biasanya orang yang tidak berkaitan secara langsung atau pasif dengan permasalah penelitian. Sumber data sekunder juga dapat berupa dokumentasi yang mendukung pada permasalah penelitian.
4) Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti mengumpulkan data untuk keperluan penelitian. Teknik yang sangat populer digunakan adalah wawancara dan observasi.
5) Teknik analisa data
Teknik analisa data merupakan cara peneliti memilah dan memilih data yang diperoleh dari lapangan. Teknik analisa data yang terkenal adalah teknik analisa data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Cara menganalisa data yang dikemukakannya adalah melalui tiga tahap yaitu reduksi data, tampilan data, verifikasi data.
Cara membuat proposal kegiatan
1. Membuat Cover
Pembuatan cover biasanya diakhirkan. Tetapi dalam penyususnan proposal kegiatan yang telah jadi, cover proposal kegiatan akan berada di halaman depan. Karena cover itu sendiri artinya halaman muka. Cover berisi judul, logo, nama kegiatan, penyelenggara, alamat penyelenggaraan, dan tahun.
2. Membuat poin Latar Belakang
Pembuatan latar belakang proposal kegiatan diuraikan tetapi tidak terlalu panjang lebar. Inti dari latar belakang proposal kegiatan adalah alasan mengapa kegiatan tersebut diselenggarakan.
3. Membuat poin Tujuan
Poin tujuan pada proposal kegiatan diisi dengan tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut. Poin tujuan ini biasanya dibuat nomeric (berurutan berdasarkan nomor). Jadi, poin tujuan berbeda dengan poin latar belakang dalam pembuatannya.
4. Membuat poin Dasar Hukum
Poin dasar hukum biasanya diisi dengan hukum atau aturan yang mendasari penyelenggaraan kegiatan. Dasar hukum yang paling populer pada sebuah proposal kegiatan adalah AD/ART. Untuk poin dasar hukum ini kadang ada beberapa kegiatan yang tidak mencantumkan poindasar hukum ini. Misalnya adalah jika kegiatan diadakan oleh organisasi yang tidak formal atau tidak berlandaskan hukum.
5. Mencantumkan poin Nama Kegiatan
Poin nama kegiatan juga perlu ada di dalam tubuh proposal. Kita sudah tahu bahwa di cover atau halaman muka sudah terdapat nama kegiatan. Tetapi biasanya poin nama kegiatan juga dicantumkan pada tubuh proposal.
6. Membuat poin Tema Kegiatan
Poin tema kegiatan perlu dibuat dan dicantumkan di dalam tubuh proposal. Tema kegiatan itu sendiri merupakan tema yang telah dirumuskan bersama-sama dengan keseluruhan panitia yang berwenang. Tema kegiatan biasanya berupa harapan bersama dari kegiatan yang akan diselenggarakan.
7. Mencantumkan poin Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pada poin ini dicantumkan waktu dan tempat dilaksanakannya kegiatan. Untuk kegiatan dengan waktu yang singkat, poin ini dapat dibuat secara sederhana. Tetapi untuk kegiatan dengan waktu yang lama dan memiliki banyak agenda, biasanya poin ini dirinci sejelas-jelasnya.
8. Mencantumkan poin Agenda Kegiatan
Poin agenda kegiatan ini dikhususkan untuk kegiatan dengan waktu yang lama dan memiliki banyak agenda. Berkaitan dengan poin nomor tujuh, bahwa waktu dan tempat pelaksanaan dengan agenda yang panjang harus diurai dan dijelaskan secara rinci.
9. Mencantumkan poin Peserta
Poin ini pun tidak selalu ada dalam setiap proposal kegiatan. Jika suatu proposal kegiatan melibatkan peserta, maka poin ini harus ada. Tetapi jika proposal kegiatan tidak melibatkan peserta, maka poin ini tidak apa-apa jika dihilangkan.
10. Mencantumkan poin Kepanitiaan
Poin kepanitiaan diisi struktur kepanitiaan suatu kegiatan. Telah dikatakan sebelumnya bahwa suatu kegiatan harus memiliki kepanitiaan. Kepanitiaan itu sendiri selain bekerja untuk menyelenggarakan, juga harus dicantumkan di dalam tubuh proposal kegiatan.
11. Membuat Rencana Aggaran Biaya
Poin ini berisi Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu kegiatan. Poin ini sangat penting dicantumkan untuk menjaga transparansi kegiatan. Selain itu, poin ini sangat berguna apabila suatu kegiatan membutuhkan sponsorship.
12. Membuat poin Penutup
Poin penutup berisi harapan penyelenggara kegiatan dari diselenggarakannya suatu kegiatan. Poin ini sangat penting untuk menjaga formalitas suatu proposal.
Cara membuat proposal usaha
1. Cover
Dalam penyusunannya, cover lah urutan yang pertama kali. Cover merupakan halaman muka. Biasanya berisi judul, logo, pembuat proposal (dalam hal ini perusahaan misalnya), alamat pembuat proposal, dan tahun.
2. Latar Belakang
Latar belakang diisi dengan alasan dari usaha yang akan kita buat. Latar belakang dalam proposal usaha tidak diharuskan panjang lebar. Yang terpenting adalah maksud kita dalam membuat usaha tersebut tercantum latar belakang.
3. Deskripsi Bisnis
Pada poin deskripsi bisnis, isi dengan penjelasan lebih rinci tentang usaha yang sedang kita buat. Usaha yang kita buat dirinci penjelasannya supaya bisa meyakinkan pihak lain jika ingin dilakukan kerjasama. Misalnya lihat proposal usaha dagang sembako.
4. Survei Pasar
Setelah membuat poin deskripsi bisnis, selanjutnya membuat poin survei pasar. Kita selaku pelaku usaha harus melakukan survei pasar terlebih dahulu sebelum melakukan usaha. Misalnya di suatu daerah, kita melakukan survei ke masyarakat tentang usaha yang ingin kita buat.
5. Alat atau Bahan yang Dibutuhkan
Poin ini juga penting untuk dituliskan dalam proposal. Kita tahu usaha itu meliputi produksi barang dan jasa. Untuk melakukan produksi, maka kita memerlukan alat atau bahan yang dibutuhkan. Poin ini ada di dalam proposal tidak lain untuk memberikan kejelasan tentang usaha yang sedang kita buat.
6. Perencanaan Anggaran
Untuk membuat usaha, kita harus melakukan perhitungan yang matang. Termasuk dari hitung-hitungan itu adalah menghitung anggaran biaya. Perencanaan anggaran ini umumnya tentang modal yang dibutuhkan. Tetapi dalam beberapa proposal usaha, perencanaan anggaran diisi lengkap dari mulai modal, rencana penjualan, hingga profit.
7. Penutup
Penutup pada proposal usaha berisi simpulan dan harapan. Poin ini merupakan poin formalitas dalam sebuah proposal usaha tetapi sangat penting untuk dicantumkan. Pada poin penutup ini ditegaskan kembali tentang usaha yang kita buat dan tujuan dari pembuatan usaha ini.
Cara membuat proposal pengajuan dana
1. Cover
Cover atau halaman muka merupakan sesuatu yang wajib ada pada proposal. Cover merupakan halaman muka yang didalamnya berisi judul, logo, penyelenggara kegiatan, alamat, dan tahun. Ketika seseorang melihat cover, harus dipastikan bahwa orang tersebut memiliki rasa penasaran agar mau membuka keseluruhan isi proposal.
2. Pendahuluan
Poin pendahuluan diisi dengan latar belakang, tujuan, dasar hukum, dan hal lainnya yang diperlukan untuk ditulis dalam suatu proposal kegiatan atau proposal usaha. Agar lebih jelas, lihat contoh proposal kegiatan dan contoh proposal usaha.
3. Deskripsi kegiatan
Poin deskripsi kegiatan merupakan poin yang berisi penjelasan dari kegiatan atau usaha yang kita selenggarakan. Usahakan dibuat sejelas-jelasnya dan serinci-rincinya. Mengapa harus begitu? Ingat, proposal pengajuan dana memiliki tujuan agar suatu kegiatan kita mendapat dana dari pihak lain baik itu lembaga yang menaungi kita atau pun yang lainnya.
4. Anggaran dana
Poin anggaran juga harus dicantumkan dengan jelas dan rinci. Karena biasanya para penyuplai dana proposal akan sangat teliti dalam membaca poin anggaran dana ini. Ketidaklengkapan yang ada pada poin anggaran dana akan menyebabkan dana tidak turun.
5. Pengajuan dana
Poin pengajuan dana ini berisi kata-kata permohonan agar pihak yang kita ajukan dana dapat memberikan dana yang kita butuhkan. Poin ini juga berisi informasi kesepakatan apabila pemberi dana mengajukan syarat agar dana bisa turun. Pada poin ini juga diisi kontak dilengkapi nomor rekening. Hal ini diperlukan agar pemberi dana tidak sulit untuk memberikan dana yang kita butuhkan.
6. Penutup
Poin penutup berisi simpulan dari kegiatan yang akan diselenggarkan. Poin ini juga berisi harapan terhadap suksesnya suatu kegiatan yang secara otomatis menguntungkan penyenggara kegiatan dan juga pemberi dana.
Cara membuat proposal kerjasama
1. Profil Perusahaan
Kami menyebutnya profil perusahaan. Mengapa? Karena perusahaan lah yang berpotensi besar membutuhkan kerjasama dalam usahanya. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk usaha-usaha kecil pun dapat melakukan kerjasama dan membutuhkan proposal kerjasama.
Seperti sebutannya, poin profil perusahaan diisi dengan identitas perusahaan. Seperti nama perusahaan, pemiliki, sejarah, dan proyek atau program yang dimiliki perusahaan tersebut. Tujuan dari disimpannya profil perusahaan diawal-awal adalah untuk menarik perhatian klien kerjasama kita.
2. Program kerjasama yang ditawarkan
Pada poin ini kita sudah memasuki poin pengenalan kerjasama. Poin ini menjelaskan bahwa kita ingin melaksanakan program A misalnya. Disebutkan juga keuntungan yang bisa didapat dari program ini bagi kedua belah pihak.
3. Kontrak kerjasama
Pada poin ini dijelaskan tentang persyaratan kontrak kerjasama. Perusahaan A dan perusahaan B saling bernegosiasi tentang kontrak kerjasama yang akan dilakukan. Biasanya di sini ditambahkan jangka waktu kerjasama akan dilakukan. Misalnya kerjasama ini berlaku selama 2 tahun.
4. Penutup
Poin penutup merupakan poin simpulan dan bersifat formalitas. Meski sifatnya formalitas, dalam suatu proposal, poin penutup sangat lah penting. Karena poin penutup ini termasuk poin yang menunjukkan legalitas suatu proposal.
Begitulah cara-cara dan panduan membuat proposal penelitian, kegiatan, usaha, pengajuan dana, dan kerjasama. Para pembaca sekalian dapat mengikuti poin-poin di atas untuk membuat proposal-proposal tersebut. Semoga bermanfaat.